Mitos bahwa manusia bisa menentukan miliki bayi perempuan atau laki-laki dari makanan yang dikonsumsi selama proses persiapan kehamilan masih menjadi perdebatan.
Dokter Boy Abidin SpOG mengungkapkan, penentuan laki-laki atau perempuan sebenarnya masih wewenang Tuhan Yang Maha Esa. Hanya saja, secara teori berdasarkan studi ilmiah hal tersebut bisa diusahakan.
Sebenarnya ini masih jadi perdebatan. Kalau secara teorinya, yang menentukan itu memang sperma dari suami. Sperma suami itu terdiri dari X dan Y. Kalau sperma X yang bertemu dengan sel telur maka jadinya anak perempuan. Kalau yang Y ketemu sel telur maka jadinya anak laki-laki, ujar dr. boy dalam peluncuran Femometer Sensitif Ovutest Digital di Jakartabeberapa waktu lalu.
Menurut dr. Boy, jika ingin mendapatkan anak perempuan, suami istri harus melakukan hubungan intim di luar masa subur. Sedangkan untuk anak laki-laki, dilakukan saat masa subur.
Setelah masa subur, Y-nya (laki-laki) sudah mati. Maka yang akan lebih dominan yang X (perempuan), jelasnya.