Ada beberapa penyebab remaja bisa terserang gangguan kejiwaan, antara lain: faktor lingkungan, konsumsi obat-obatan terlarang, kekerasan yang pernah dialami, hingga kecemasan tidak bisa bersaing. Hal tersebut disampaikan Psikiater Universitas Padjadjaran, Teddy Hidayat.
Anak-anak usia remaja, lanjut dia, rentan mengalami depresi hingga berujung pada gangguan kejiwaan. Remaja rentan untuk mengalami perubahan perilaku. Kita lihat akibatnya ada gangguan jiwa, depresi, gangguan jiwa berat, ada HIV, narkotik, kekerasan, dan radikalisme. Semua awalnya dari sana, terangnya, Rabu (10/10).
Para remaja yang mengalami gangguan kejiwaan terutama pada titik terberat, cenderung menjadi gelandangan psikotik atau dibuang keluar dari lingkungannya.
Teddy tidak menyebut secara rinci jumlah remaja yang mengalami gangguan kejiwaan. Namun, berdasarkan data pada 2013 dari Riskesdas Kemenkes RI terdapat 72.000 orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
1.007 itu pernah mengalami pemasungan dan menjadi gelandangan psikotik, kata dia.