MAGETAN-Sebanyak 8.522 warga di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih akibat sumur dan sungai yang menjadi sumber air telah kering pada musim kemarau tahun 2019 ini.
Sesuai data, sejauh ini warga yang terdampak krisis air bersih akibat kekeringan di musim kemarau mencapai 8.522 jiwa. Jumlah itu meluas dari sebelumnya yang hanya 4.192 jiwa, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Ari Budi Santosa, Senin (16/09).
Ribuan warga terdampak kemarau tidak hanya berada di Kecamatan Parang dan Karas saja. Namun melebar ke Kecamatan Lembeyan, tepatnya di Desa Kediren dan Lembeyan.
Di Kecamatan Parang, krisis air tidak hanya di Desa Trosono dan Sayutan, namun telah meluas ke Desa Mategal dan Pragak. Di Karas tidak hanya di Desa Kuwon, namun juga di Desa Subontoro.
Dalam sehari sedikitnya sebanyak 24 truk tangki air bersih yang telah dikirim ke tempat warga terdampak, kata Arie.