Malang - Banyak anak saat ini tidak bisa berkembang bukan karena kurang gizi akibat kemiskinan, tetapi karena teknologi yang membuat mereka kecanduan dan bisa lepas dari game-game yang ada di handphone, mereka lupa makan, bahkan lupa segalanya.
Di sinilah peran para ahli komunikasi pembangunan, mereka harus mampu memetakan isu-isu penting dalam komunikasi pembangunan sekaligus merencanakan program dan kebijakan lembaga ke depan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dr Rinekso Kartono, di Malang, Jawa Timur, Kamis (22/11).
Menurut Rinekso, saat ini Indonesia membutuhkan ahli-ahli komunikasi pembangunan yang andal di berbagai lini, khusunya lembaga pemerintah.
Ahli komunikasi pembangunan di Tanah Air sekarang ini hampir tidak ada, sehingga banyak lembaga yang tidak tahu akan dibawa kemana, terutama lembaga yang dulu sangat dikenal, yakni Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), katanya.
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia, lanjut Rinekso, bukan hanya masalah stunting, tetapi juga di bidang pertanian yang belum mampu mewujudkan cita-cita bangsa.