TRENGGALEK-Anggaran penyediaan air bersih dari APBD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, senilai Rp110 juta telah habis di tengah meluasnya bencana kekeringan di wilayah tersebut.
Tercatat hingga saat ini ada 44 desa yang masih mengalami krisis air.
Kami dulu memang tidak mengajukan anggaran banyak, mengingat alam itu tidak bisa diprediksi. Makanya kami ajukan sesuai pengamalan tahun sebelumnya, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Joko Rusianto, Kamis (03/10).
Meski anggaran telah habis, warga terdampak kemarau panjang tidak perlu khawatir karena anggaran penanggulangan bisa diambilkan dari Biaya Tidak Terduga (BTT), sehingga pengiriman air bersih berlanjut seperti biasa.
BACA JUGA: Longsor Intai Pacitan Kala Musim Hujan