SURABAYA-Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan menyusul masuknya virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika ke sejumlah negara.
Indra, petugas BBKP Surabaya wilayah Juanda, Selasa (12/11), mengatakan merebaknya ASF mendorong petugas karantina pertanian se-Indonesia terus meningkatkan kewaspadaan baik di pelabuhan laut, udara dan penyeberangan.
Peningkatan kewaspadaan, sambung Indra, perlu dilakukan karena Indonesia masih bebas ASF, dan hingga saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk mengatasi ASF.
Virus ASF tidak bisa dimusnahkan melalui pengawetan, bahkanbakal bertahan dalam beberapa bulan pada media daging mentah dan beku.
Selain daging beku, media pembawa ASF lainnya berupa daging babi segar, sosis, nugget, kornet, bakso dan babi hidup.