Bukti Sastra Menjadi Denyut Pesantren

Hampir 24 jam aktivitas santri dari siang sampai malam dipenuhi dengan sastra.
Selasa, 18 Des 2018 17:59 WIB Author - Fathor Rasi

Situbondo - Sastra dianggap telah menjadi denyut bagi pesantren sejak zaman dulu. Hal itu diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.

Boleh dikata hampir 24 jam aktivitas santri, siang sampai malam dipenuhi dengan sastra, katanya di sela-sela persiapan Muktamar Sastra Nusantara 2018 di Situbondo, Jawa Timur, Selasa (18/12).

Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, menjadi tuan rumah Muktamar Sastra Nusantara yang direncanakan akan dihadiri ratusan sastrawan dan pegiat sastra seluruh Indonesia, antara lain KH Mustofa Bisri (Gus Mus), D Zawawi Imron, Sosiawan Leak, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).

Adapun buktisastra telah menjadi denyut pesantren, Kiai Azaim mengatakan bahwa zikir yang ritmis dalam bentuk syiiran dan nadzom juga mengandung nilai sastra.

Demikian juga dengan bacaan puji-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya saat menjelang shalat sarat dengan nilai sastra.

Baca juga :