DAS Bedadung Rusak Berat, Banjir dan Erosi Ancam Jember

Bencana seperti banjir, erosi, sedimentasi dan longsor akan lebih sering terjadi di Jember.
Selasa, 24 Des 2019 11:29 WIB Author - Fathor Rasi

JEMBER-Sebanyak 65 persen Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam kondisi kritis akibat erosi berat.

Salah satu penyebab erosi adalah penebangan hutan dan alih guna lahan yang masif terutama di daerah hulu DAS Bedadung, kata ketua panitia yang juga mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian (PSDAP) Pascasarjana Universitas Jember (Unej) Fauzan Masudy, di Jember, Senin (24/12).

Jika kondisi itu dibiarkan, lanjut dia, maka bencana seperti banjir, erosi, sedimentasi dan longsor akan lebih sering terjadi di Jember, terutama di daerah hilir.

Untuk mengatasi kondisi itu, mahasiswa Program Studi PSDAP Unej menanam 3.000 bibit pohon di tiga dusun di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk pada Senin ini dan kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Tanam Pohon Sedunia, ujarnya.

Menurut Fauzan, pemilihan Desa Sucopangepok sebagai lokasi penanaman pohon karena Desa Sucopangepok termasuk dalam hulu DAS Bedadung dengan kondisi kemiringan lahan yang mencapai 40 persen.

Baca juga :