SAMPANG-Siswa SDN Morbatoh III di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, terdampak debu tambang galian C yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah tersebut.
Pihak sekolah, termasuk guru terpaksa membersihkan debu yang merangsek masuk ke seluruh ruangan kelas. Kondisi ini diperparah dengan lalu lalang truk tanpa terpal.
Menurut Wakil Komite Sekolah, Maksum (47), pengelola tambang mengingkari kesepakatan dengan masyarakat di sekitar lokasi dan diketahui Muspika pada 27 Agustus 2019.
Kesepakatan yang dimadsud berupa pengawasan dampak penambangan, penyiraman sepanjang akses jalan saat jam operasional, dan membuat sumur bor.
Masyarakat telah membuat kesepakatan (dengan penglola tambang red.), pemilik tambang mengaku siap dan sanggup melakukan penyiraman setiap hari. Kenyataannya hal itu jarang dilakukan termasuk sumur bor, tuturnya.