Mojokerto-Dinas Kehutanan Jawa Timur menyebut lahan kritis di Jawa Timur setiap tahunnya mencapai 1,5 juta hektar, sehingga diperlukan penanganan komprehensif seperti penghijauan supaya lahan tersebut bisa kembali berfungsi.
Jumlah tersebut ada yang benar-benar sudah tidak bisa ditanami lagi karena lahannya bebatuan.
Oleh karena itu kami terus keluhkan upaya penanganan penghijauan dan juga sipil teknis terkait dengan pengembalian lahan hutan yang kritis tersebut, kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Dewi Putriatni di sela kegiatan puncak hari bhakti Rimbawan di Mojokerto Jatim, Selasa (26/03).
Ia mengatakan, upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengerahkan masyarakat desa hutan untuk membantu melakukan penghijauan di hutan-hutan yang sudah kritis tersebut.
Kalau lahan itu dibutuhkan oleh masyarakat, tentunya masyarakat tersebut juga harus menanam tanaman tegak seperti jati dan juga tanaman lainnya, ucapnya.