Jakarta-Hasil Pilpres 2019 diprediksi tidak akan terpaut jauh dari hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei. Artinya, pasangan capres nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin, unggul atas penantangnya pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kalau melihat kecenderungan trensurvei, tetap Jokowi yang unggul. Di (hasil) survei itu kan nyaris tidak ada pergerakan signifikan melampaui elektabilitas Jokowi, terutama survei-survei yang dikeluarkan oleh lembaga yang secara reguler melakukan survei. Bukan lembaga survei yang hanya muncul 5 tahun sekali, kata Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno, Minggu (15/04).
Menurut Adi, jika melihat tren survei kecendrungannya Jokowi unggul di Pilpres nanti. Unggulnya bisa dua digit atau satu digit. Kalau toh didiskon jadi satu digit, Jokowi kan tetap unggul. Itu artinya selama kampanye, debat kandidat, itu memang tidak terlampau mengubah peta politik, ujar Adi.
Kalaupun ada tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandi, kata dia, itu berasal dari swing voter sebab basis pemilih Jokowi juga trennya naik. Ini juga bisa diterjemahkan bahwa swing voter mengalami penurunan hingga terkikis menjadi 7 persen.
Artinya tidak ada migrasi pemilih dari 01 ke 02. Kecenderungannya hanya saling memperebutkan swing voter itu. Jokowi tidak memiliki tren turun, prabowo juga demikian. Artinya strong voter keduanya tidak ada yang pindah, bebernya.