MALANG-Para peneliti jaringan kesehatan lingkungan global The International Pollutants Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal merilis laporan Plastic Waste Poisons Indonesias Food Chain.
Hasil riset tersebut menyatakan bahwatelur yang dikumpulkan para peneliti dari masyarakat di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan mengandung bahan kimia seperti dioksin, dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
Bahan kimia Dioksin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis. Sementara PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
Menanggapi hal itu, Bupati Malang M. Sanusi menjamin bahwa telur hasil produksi para peternak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbebas dari kontaminasi dioksin atau bahan kimia berbahaya sisa pembakaran plastik.
Sanusi mengatakan, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang pihaknya secara intensif terus memberikan pembinaan kepada para peternak, dan dipastikan tidak ada ayam petelur yang memakan bahan-bahan berbahaya.