Surabaya-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta pemerintah menghentikan impor beras mengingat melimpahnya stok beras di petani Jatim.
Selama ini, masyarakat Jember dan Lumajang mengandalkan hasil pertanian seperti beras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika beras terjual banyak dan harga tidak anjlok petani bisa sejahtera, kata Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Suhermin dikonfirmasi di DPRD Jatim, Rabu (06/03).
Dia menjelaskan, saat ini ada 80% masyarakat di Jember dan Lumajang berprofesi petani dengan mengandalkan hasil bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jika pemerintah ingin melindungi dan mensejahterakan rakyatnya, maka jangan impor karena merugikan petani, tegasnya.
Suhermin menyayangkan langkah pemerintah yang melakukan impor beras. Padahal, kata dia, kondisi riil di lapangan stok beras masih banyak.