BANYUWANGI-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memilih Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai salah satu lokasi pengembangan tanaman hortikultura pisang cavendish yang hasilnya diorientasikan untuk ekspor.
Komoditas pisang ini memiliki potensi pasar yang luas, terlebih untuk ekspor. Kami ingin mengajak Banyuwangi untuk bersama-sama mengembangkan, karena pasar pisang cavendish ini sangat luas di berbagai negara, ujar Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu (11/03).
Ia mengatakan, Kemenko Perekonomian tengah melakukan program pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor untuk mendorong peningkatan devisa negara, salah satu komoditas yang dibidik adalah tanaman pisang cavendish.
Pisang cavendish, menurutnya, merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia, dan di Indonesia pisang ini lebih dikenal dengan sebutan pisang ambon putih. Katanya, pisang cavendish banyak dikembangbiakkan menggunakan metode kultur jaringan.
Yuli menjelaskan, memilih Banyuwangi untuk pengembangan pisang tersebut, karena memiliki potensi pertanian yang cukup bagus, begitu juga kualitas produk perkebunannya, seperti kakao dan kopi.