SURABAYA-Kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kabupaten (UMK) Jawa Timur yang diumumkan beberapa waktu lalu dinilai semakin memukul industri alas kaki atau sepatu setempat.
Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Winyoto Gunawan.
Gunawan belum melihat pergerakan relokasi industri lokal akibat kenaikan UMK Jatim 2020 sebesar 8,51%. Namun, sambung dia, tahun ini sudah ada yang tutup
Dan yang dikhawatirkan pelaku industri makin sedikit, pengangguran makin meningkat dan importir makin bertambah, ungkapnya, Kamis (22/11).
Menurutnya, beban operasional industri alas kaki semakin berat di tengah sengitnya persaingan global, terutama gempuran Vietnam.