TULUNGAGUNG-Aktivitas tambang pasir mekanik di sepanjang Sungai Brantas, Jawa Timur, semakinparah karena mengancam kerusakankontur alami dan infrastruktur sungaiyangmembentang melintasi 12 kabupaten/kota mulai Kabupaten Malang hingga Gresik.
Memang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai ini. Tapi beberapa titik sampel yang kami pantau, penurunan terus berlanjut. Turun lagi setelah sebelumnya gradasi penurunan rata-rata tujuh meter, ujar Kepala Subdivisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) I/3 Tulungagung, Hadi Witoyo di Tulungagung, Kamis (29/08).
Dasar Sungai Brantas saat ini terus mengalami penurunan drastis mulai dari wilayah perbatasan Kademangan, Blitar hingga Ngantru dan Karangrejo, Tulungagung secara keseluruhan sangat parah.
Dampaknya, struktur pemecah air di Bendung Serut ambles, plengseng Jembatan Ngantru ambrol, fondasi Jembatan Ngantru serta jembatan perlintasan KA yang menggantung, serta penurunan level permukaan air tanah sebagai dampak ikutan penurunan dasar Sungai Brantas.
Hal-hal seperti itu jika tidak ada kesadaran untuk diantisipasi sejak sekarang, nanti dampaknya akan semakin parah dan menjadi warisan bencana bagi anak cucu kita kelak, jelas Hadi.