SURABAYA-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Pemprov Jatim saat ini fokus padamenekan angka kemiskinan, pembangunan berkelanjutan yang merata, mata pencaharian dan pekerjaan yang layak bagi masyarakat Jatim.
Jadi tingkat kemiskinan di Jatim dalam enam bulan terakhir menurun. Namun kondisinya masih rentan atau rawan kembali miskin. Untuk itu, kami juga butuh bantuan dari pusat untuk menyikapi data tersebut, ujarnya saat membuka acara konsultasi regional dalam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yang digelar di Surabaya, Senin (29/07).
Untuk mengatasi warga rentan miskin tersebut, sambung Khofifah, Progam Keluarga Harapan (PKH) yang sudah diakui oleh 73 negara di dunia dan perlu dikembangkan.
Selain itu, Khofifah juga berkeinginan meminta asistensi dan dukungan dari pusat untuk 15 daerah termiskin atau dengan ekonomi terendah di Jatim.
55% anak SMK membutuhkan pendidikan vokasi agar disupport dan diterima banyak PT di Jawa Timur, ujarnya.
Pada kesempatan itu Khofifah berharap pembangunan oleh pemerintah pusat dapat merata di wilayah Jawa dan Bali.