JEMBER-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember menuntut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mencabut pernyataan bernada ancaman terhadap rektor yang mengizinkan mahasiswanya menggelar aksi demonstrasi.
Namun, Menristekdikti tidak menanggapi tuntutan mahasiswa setelah melakukan audiensi di ruang VIP Auditorium Mohammad Nasir Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (10/10).
Kami minta Menristekdikti mencabut pernyataan beliau terkait dengan ancaman kepada rektor yang menyuruh dan membiarkan mahasiswa melakukan demonstrasi penolakan sejumlah RUU, kata Ketua BEM Unej Ahmad Fairuz Abadi di Jember.
Senada disampaikan Wakil Ketua BEM Unej Muhammad Rizal yang menyayangkan pernyataan Menristekdikti yang terkesan meredam idealisme gerakan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
Dalam audiensi tadi, Menristekdikti mengelak bahwa pernah menyampaikan pernyataan itu dan beliau juga tidak bersedia mencabut pernyataan terkait dengan ancaman kepada rektor yang mengarahkan mahasiswanya untuk demonstrasi. Pertemuan itu tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi kami, ujarnya.