SURABAYA-Pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dinilai masih belum merata sehingga tidak sesuai dengan semangat dari Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi.
Masyarakat masih trauma dengan kisruh yang terjadi saat PPDB 2019, khususunya pada jenjang SMP, ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, Arif Fathoni di Surabaya, Jumat (20/09).
Masyarakat Kota Pahlawan Surabaya, kata dia, meminta PPDB berbasis zonasi dibenahi jauh-jauh hari sebelum PPDB tahun berikutnya digelar agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Menurut Arif, keluhan tersebut menunjukkan infrastruktur pendidikan seperti sekolah tidak menyebar secara merata di setiap wilayah di Kota Surabaya.
Kasihan mereka yang dari sisi nilai mencukupi tapi tidak masuk zonasi, jadinya tidak bisa mendaftar, ini harus ada jalan keluar, katanya.