SURABAYA-Penyebab tingginya kasus stunting (balita gagal tumbuh) di Jawa Timur diduga karena kekurangan asupan gizi, dan lemahnya pemahaman masyarakat tentang nilai gizi balita.
Faktor utama stunting adalah kekurangan asupan gizi. Pemahaman masyarakat tentang nilai gizi balita masih kurang, ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim, Selasa (27/08)
Dia menambahkan, keterlambatan informasi dalam mengedukasi masyarakat juga menjadi pemicu tingginya angka stunting.
Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) dan kepala derah di Jatimperlu melakukan upaya maksimal dengan ningkatnya berkoordinasi.
Peran kepala daerah Bupati atau Wali Kota menjadi peran utama untuk memberikan perhatian terhadap masalah stunting, jelas Suli.