Sampang-Pengurus paguyuban petani garam Kabupaten Sampang, Madura, Moh Yanto menyebut hasil produksi garam yang belum terserap mencapai sekitar 100 ton lebih.
Data ini berbeda dengan data yang dimiliki Pemkab Sampang, karena pola pendataan dilakukan hanya melalui kelompok usaha garam.
Sedangkan di Kabupaten Sampang ada petambak yang melakukan olah produksi garam secara mandiri.
Kami berharap pemkab bisa memberikan perhatian terkait hal ini. Dalam artian, bisa membantu mengusahakan agar hasil produksi garam kami bisa terserap, ucap Yanto di Sampang, Jawa Timur, Kamis (28/03).
Yanto dan petani garam lainnya mengaku heran, karena kabarnya selama ini Indonesia kekurangan persediaan garam, sehingga harus melakukan impor.