PAMEKASANPetani tembakau Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggeruduk kantor bupati setempat, Kamis (18/07), terkait harga tembakau yang dianggap merugikan petani.
Puluhan petani yang tergabung dalam Peguyuban Petani dan Bandul Tembakau itu menilai pemkab tidak berpihak pada mereka lantaran hargayang ditetapkan tidak wajar, yakni Rp 42.000 dalam Break Event Point (BEP).
Dalam demo demo tersebut, petani tembakuitu juga mengeluhkan kecurangan pengambilan sample tembakau (pihak gudang) yang seharusnya seberat satu kilogram, namun di lapangan lapangan justru sample yang diambil mencapai hingga tiga kilogram.
Kami mohon bapak bupati jangan hanya pencitraan, sehingga masyarakat dibiarkan. Kami juga minta ketegasan dari legislatif selaku wakil rakyat, kata Muhammad Munir, Ketua Paguyuban Petani dan Bandul Tembakau Madura dalam orasinya, Kamis (18/07).
Petani tembakau tersebut menilai pengawasan tembakau di Pamekasan masih longgar sehingga rentan terjadinya praktik kongkalikong, termasuk kejanggalan dalam transaksi tembakau di lapangan, timbangan yang tidak transparan hingga bandul selalu kehilangan jumlah timbangan.