SURABAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim didesak membuat regulasi yang jelas bagi petani tembakau di beberapa wilayah Madura menyusul anjloknya harga tembakau di wilayah itu.
Petani tembakau di Sumenep dan beberapa wilayah Madura selalu mempunyai masalah yang tidak pernah selesai, karena tidak adanya regulasi soal harga, sehingga selalu dirugikan, kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Pamekasan, Senin (09/09).
Samukrah menilai kontribusi tembakau dari wilayah Madura ke Jatim cukup besar, sekitar 55 persen, namun petani selalu dirugikan mengenai harga.
Yang kami inginkan adalah pembelian dengan harga tinggi di saat hasil bagus pada musim panen berlangsung, dan tidak menunggu terlalu lama karena akan menurunkan kualitas dan harga, ucapnya.
BACA JUGA:
Abaikan Jeritan Petani Tembakau, Bupati Pamekasan Layani Siapa?