Jatim-Insiden pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berlafazkan kalimat tauhid di Garut, Jabar, diharapkan tidak menjadi pemantik perpecahan masyarakat dan mampu disikapi dengan jernih dan proporsional.
Kami melihat ada kelompok yang menikmati dan senang terhadap kondisi politik yang tidak stabil, kata ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur, Agoes Soerjanto, Rabu (24/10).
Agoeskemudian mengajak anak bangsa untuk meneladani para pendahulu yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Situasi saling pertentangan saat ini, lanjut dia, justru membuat kita lemah. Orang tua kita dulu mengesampingkan kepentingan pribadi, bersatu membangun negeri melawan penjajah, sekarangsepertinya sudah merdeka malah lebih ribut, ujarnya.
Ketua GM FKPPI juga menyampaikanrentetan kegaduhan politik yang terjadi beberapa bulan terakhir, mulai sengkarut dukung-mendukung parpol hingga munculnya ujaran jenderal kardus. Kemudian hoaks pemukulan Ratna Sarumpaet hingga pembakaran bendera HTI.