JEMBER-Rektor Universitas Jember (Unej) Moh Hasan merespons pencopotan Dr Akhmad Taufiq dari jabatan Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember (Unej) yang memaparkan hasil pemetaan radikalisme di kalangan mahasiswa Unej.
Yang bersangkutan (Akhmad Taufiq) dinilai melanggar sumpah jabatan dan perintah pimpinan untuk tidak mempublikasikan data hasil pemetaan radikalisme mahasiswa Unej kepada publik, kata Hasan usai melakukan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua LP3M Unej di Lantai 3 Gedung Rektorat Unej, Rabu (27/11).
Rektor mengaku sudah menegur dosen FKIP Unej itu usai rapat pimpinan atau sehari setelah pernyataannya muncul di sejumlah media dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa data pemetaan radikalisme merupakan rahasia yang seharusnya tidak disampaikan kepada masyarakat karena akan berdampak negatif bagi Unej dan kecemasan orang tua yang anaknya kuliah di Unej.
Saat semuanya sudah meninggalkan ruangan rapat pimpinan, tinggal saya dengan Pak Taufiq dan satu orang lagi, kemudian saya bilang kepada Pak Taufiq bahwa yang disampaikan ke media itu ngawur dan seterusnya karena saya sudah minta data itu dirahasiakan, tuturRektor Unej dua periode itu.
Hal itu, jelas dia, merupakan sumpah jabatan jadi sesuatu yang sifatnya rahasia atau atas perintah rektorat dan perintah itu dikeluarkan tidak sembarangan karena memikirkan banyak hal dalam kelembagaan Unej misalnya orang tua mahasiswa dan pihak-pihak terkait.