Perkebunan rakyat disebutmenghasilkan nilai ekonomi suatu produk di sentra produksi jika dijalankan dan dikelola dengan inovation of bussiness. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah mengatakan basis perkebunan rakyat untuk komoditas kakao di Bali perlu terus didukung keekonomiannya dan bergandengan dengan potensi wisata.
Dia menambahkan, Bali merupakan salah satu provinsi dengan branding terkuat di Indonesia.
Siapa yang tidak tahu Bali, (wisatawan) mancanegara pun berbondong-bondong untuk menikmati wisata di sana, nah ini yang perlu ditangkap untuk kakao Bali bisa berbuat banyak di pasar ekspor karena dari wisata sudah punya nilai, tinggal dikemas dan di-branding dengan baik. DitjenPerkebunan akan terus memerhatikan sentra-sentra produksi kakao di Bali untuk bisa meningkatkan ekspor mendukung program Gratieks, ujarnya, dikutip Selasa (20/9).
Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniyamengapresiasi peran pemerintah, salah satunya Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan. I Ketut Wiadnyan,Ketua Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya menyebutKementerian Pertanian sangat mendukung perkebunan kakao melalui pelatihan, sarana dan prasarana penunjang untuk proses di onfarm, benih yang bersertifikat, sarana dan prasarana penunjang fermentasi, sertaalat atau mesin yang bermanfaat untuk pengolahan cokelat.
Ketut mengungkapkan berkat ketekunan dan komitmen bersama antara kelompok tani dan koperasi, kini mendulang sukses berkat kakao. Kini Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya dampingan dari Kalimajari Bali telah rutin melakukan ekspor setiap tahun ke Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Belgia sebanyak 0,5 ton hingga 15,5 ton per tahun, ujarnya.