SURABAYA-Helikopter water bombing (pengeboman udara) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpaksa kembali ke landasan lantaran terhalang angin di kawasan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, Jawa Timur, Senin (21/10).
Perubahan udara menyebabkan guncangan helikopter jenis MI-8 yang akhirnya kembali ke landasan di Lanud TNI AU Abdul Rahman Saleh Malang, Jatim, ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo melalui siaran pers di Surabaya, Senin (21/10) malam.
Kencangnya angin di ketinggian kawasan dua gunung itu membahayakan operasi pengeboman di beberapa titik api kawasan Maha Pena, Watu Bagong dan Curah Sriti.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa timur mencatat kecepatan angin mencapai 25 knot, di atas normal 10 knot.
Tak ingin mengambil risiko, water bombing akhirnya dihentikan dan BPBD akan melanjutkan hari ini, Selasa (22/10), mulai pukul 06.00 WIB.