BATU-Wali Kota Batu, Jawa Timur, Dewanti Rumpoko menggandeng pihak swasta dalam upaya menekan angka stunting atau kekerdilan, melalui berbagai program sosialisasi kreatif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pemenuhan gizi kepada anak.
Dewanti mengatakan angka stunting di wilayahnya terbilang masih cukup tinggi. Hal tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Batu, yang mampu mencapai angka 6,56 persen pada 2017.
Angka stunting di wilayah kita masih cukup tinggi, seharusnya tidak begitu. Di sini memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus, kata Dewanti, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Selasa (28/01).
Sebagai catatan, kata Dewanti, pada tahun 2019 masih ada sebanyak 770 balita yang mengalami stunting di wilayah Kota Batu. Angka tersebut memang menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya, dengan temuan kasus sebanyak 1.237 balita.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Dewanti, diperlukan sosialisasi khususnya kepada para orang tua, termasuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk memahami pentingnya pemenuhan gizi pada balita dan anak-anak.