Surabaya-Banjir di Surabaya Barat, Jawa Timur pada Kamis (01/02) kemarin, khususnya di kawasan Citraland dinilai lebih parah dari tahun sebelumnya dilihatdari banyaknya jumlah cluster perumahan Citraland yang terendam banjir.
Sistem drainase perlu dievaluasi total. Anggaran tiap tahun untuk pengendalian banjir Rp500 miliar cukup besar, namun tidak ada perubahan signifikan, kata Vinsensius Awey warga yang tinggal di kawsan Citraland, Jumat (01/02).
Menurut dia, pembangunan sistem drainase selama ini hanya berorientasi pada pemerataan, sehingga dengan anggaran yang ada dibagi ke seluruh area/kawasan.
Maka banyak ditemukan pembangunan drainase yang tidak tuntas, bahkan belum terintegrasi antara satu saluran ke saluran lain dari sisi elevasi dan volume penampungannya. Antara saluran primer, sekunder dan tertier (pemungkiman) tidak menjadi satu kesatuan yang terintegrasi, katanya.
Oleh karena itu, Awey dengan tegas mengatakan jika pemerataan hanya untuk menunjukkan jika Pemkot ada di semua kawasan untuk membantu warga, namun tidak menyelesaikan persoalan.