JAKARTA-Suara DPD tingkat II menjadi kunci penentu Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar mendatang melalui Musyawarah Nasional (Munas) awal Desember 2019.
Meski secara formal nilainya sama dengan DPD I. Namun, suara DPD II dianggap lebih penting karena mereka berhubungan langsung dengan akar rumput.
DPD II kunci dari hasil Munas. Suara yang diberikan bukan hanya sekadar hak suara, tapi suara yang dipertimbangkan karena menyuarakan langsung aspirasi anggota partai di daerah yang sehari-hari berurusan dengan mereka, kata politikus senior Partai Golkar, Marzuki Darusman dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (25/11).
Sejauh ini, Calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengklaim didukung mayoritas pengurus Golkar di DPD I. Sementara lawannya, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendapat dukungan dari 367 DPD II.
Menanggapi hal itu, Marzuki menilai DPD II memilih mendukung Bamsoet karena memahami kondisi Golkar yang saat ini harus dipulihkan dari kemorosotan.