KEDIRI - Gerakan Pemuda Ansor Kota Kediri, Jawa Timur, menuntut agar polisi segera mengungkap aktor intelektual yang memicu kericuhan 22 Mei di Jakarta, hingga menyebabkan korban jiwa.
Kami mengutuk keras aktor intelektual kericuhan itu sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, kata Wakil Ketua Banser Kota Kediri M. Kholik di Kediri, Sabtu (25/5).
Gus Kholik, sapaan akrabnya mengatakan Banser serta GP Ansor sebagai perwakilan pemuda Indonesia, sangat menghargai adanya perbedaan pendapat dalam menyikapi hasil penghitungan KPU.
Menurutnya, jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil penghitungan tersebut maka bisa mengajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kelak, MK yang akan memutuskan berdasarkan bukti dan keterangan dari saksi.
Selama masih dalam bingkai konstitusional, kami menghormati sikap kawan-kawan yang melakukan aksi menyampaikan pendapat di Bawaslu, jelas Gus Kholik.