SURABAYA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) disarankan tidak ikut-ikutan masuk dalam pusaran kegaduhan yang terjadi di internal PDI Perjuangan Surabaya.
Sebagai kader profesional, Bu Risma sebaiknya ikut menenangkan kegaduhan di internal PDI Perjuangan Surabaya, namun tidak perlu ikut hanyut dalam konflik pergantian kepemimpinan di DPC PDI Perjuangan Surabaya, kata Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam, di Surabaya, Selasa (09/07).
Baca juga: Perlawanan Pendukung Whisnu Sakti Buana
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura ini berharap Risma lebih banyak menyampaikan kebutuhan-kebutuhan pemimpin masa depan Surabaya, sehingga bisa membuka diskusi di internal PDIP terkait kebutuhan pemimpin masa depan Surabaya setelah dirinya.
Risma bukan kader genuine organik, kalau sampai terseret pada pusaran konflik malah tidak fungsional untuk beliau ke depannya dan menurut saya cukup berisiko jika bersikap dan potensial membuka front yang manifest, jelasnya.