JAKARTA-Pemerintah terus mengatasi ketimpangan akses jaringan internet antara kota besar dengan berbagai daerah, khususnya daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Keberadaan internet di daerah 3T bisa memudahkan pelaku usaha dan petani setempat sehinggabisa menjual produknya melalui marketplace.
Untuk menghasilkan dukungan pemenuhan akses internet dan digitalisasi desa daerah 3T tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) misalnya bekerjasama dengan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Semua bergantung pada internet. Titik utama dari pembangunan sekarang ini adalah sejauh mana internet bisa masuk dan bisa secara berkelanjutan memberikan akses kepada daerah tersebut. Artinya ada ketidakseimbangan antara daerah maju dengan daerah tertinggal yang salah satunya bisa dilihat dari keberadaan internet, Kata Direktur Peningkatan Sarana dan Prasarana, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT), Agus Kuncoro dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (24/10).
Melalui kerja sama dengan BAKTI Kominfo itu, jelas Agus, bakal ada Base Transceiver Station (BTS) baru yang akan dibangun di daerah tertinggal sehingga memiliki dampak ekonomis terhadap masyarakat di daerah 3 T tersebut.