JAKARTA-Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah startup pariwisata seperti GOERS, Cavanter dan Ipaymu untuk memajukan pariwisata daerah tertinggal.
Kami mencoba melakukan digitalisasi pariwisata di daerah tertinggal, melalui model sistem tiket elektronik atau e-ticketing di objek-objek wisata maupun desa wisata, kata Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Ditjen PDTKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Dwi Rudi Hartoyo di Jakarta, Kamis (10/10/19).
Destinasi wiasata Lombok menjadi pilot project untuk tahap awal.
Pertimbangannya, Lombok, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika termasuk dalam 10 Bali Baru. Sehingga dampaknya diharapkan bisa langsung dirasakan oleh pelaku wisata di Lombok dan juga pemerintah daerah, jelas Rudi.
Sistem tiket elektronik, sambung Rudi, akan memberi kepastian pada pelaku wisata mengenai jumlah tiket yang terjual, jumlah, dan asal wisatawan yang datang.