JAKARTA- Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, perusahaan tambang itu membutuhkan 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter.
Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pembicaraan untuk memperoleh pinjaman guna membiayai pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian di Gresik, Jawa Timur.
Masih dalam proses pembicaraan, tapi banyak yang minat. Mungkin sudah 15 bank yang berminat, bank asing dan nasional, jelas Tony ditemui dalam halalbihalal di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (12/06).
Tony tidak menjelaskan secara gamblang porsi pinjaman yang akan dicari, namun berharap pinjaman bisa cair pada tahun ini.
Perusahaan itu menargetkan konstruksi smelter konsentrat tembaga itu bisa dimulai pada awal 2020.