Jakarta - Kontroversi pidatoPrabowo Subianto soal tampang Boyolali sengaja dipolitisasi oleh kubu Joko Widodo - Maruf Amin sebagai bentuk kepanikan.
Bentuk kepanikan karena tren Prabowo-Sandi semakin positif, sentimen juga semakin baik, sehingga sengaja mengedit ini dan dibuat untuk mendiskreditkan, padahal concern utama dari pidato tersebut adalah kesejahteraan masyarakat yang belum merata, kata Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Anthony Leong melalui pesan elektronik yang diterima, Minggu (04/11).
Fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu kemudian mengajak publik menonton video Prabowo di Boyolali secara utuh dan tidak dipolitisasi.
Harus dilihat secara utuh videonya, apa yang disampaikan adalah esensi utamanya masih ada ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Ke depan komitmen Prabowo-Sandi adalah pemerataan di bidang ekonomi, distribution of wealth belum merata ini yang harus diperhatikan, ujar Anthony.
Diketahui, pidato yang menyinggung tampang Boyolali itu disampaikan Prabowo saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10). Prabowo mula-mula berbicara mengenai belum sejahteranya masyarakat saat ini.