JEMBER - Pengamat ekonomi Universitas Jember, Adhitya Wardhono, Ph.D menilai, menteri bidang ekonomi yang akan dipilih membantu pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin, harus figur yang memiliki profesionalitas dan teruji.
Pasalnya, tantangan ekonomi Indonesia ke depan tidak dapat dipisahkan, dalam kerangka pembangunan politik dalam negeri yang terpolarisasi.
Bagi Jokowi, pembentukan kabinet kali ini relatif cukup rumit di tengah masalah investasi dan ekspor yang belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta di tengah perseteruan perang dagang China dan Amerika, katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (21/7).
Menurutnya, pemandangan itu wujud dari masih lemahnya hulu dan hilir perekonomian Indonesia yang perlu segera mendapat resep jitu dari grup menteri bidang ekonomi. Serta, terlebih Indonesia masih belum mampu menuntaskan masalah lemahnya daya saing produk industri dalam negeri, untuk berkompetisi dalam perdagangan internasional.
Sinergitas Kemenkeu, Kemendag dan Kemenperin adalah harga mati untuk lolos dalam instabilitas perekonomian dunia, yang masih lumayan panjang akan dilewati karena perseteruan dagang antara China dan Amerika belum mereda, ucap pakar moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember itu.