Jakarta-Kolapsnya hampir40 ribu kontraktor kecil yang bernaung di bawah asosiasi Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) mati suri dan gulung tikar sudah bisa diprediksi Mantan Staf Khusus Menteri PU/PUPR, Suhendra Ratu Prawiranegara.
Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat hal tersebut terjadi, diantaranya sikap pengguna jasa konstruksi dalam hal ini adalah pemerintah yang dinilai kurang tepat dan tidak berpihak kepada penyedia jasa (kontraktor) swasta.
Semisal pemerintah lebih cenderung memberikan peluang yang lebih kepada kontraktor pelat merah/ BUMN. Hal ini terlihat jelas dengan skema proyek tahun jamak (multi years). Proyek multi years ini biasanya bernilai ratusan milyar bahkan triliunan rupiah sehingga hanya BUMN lah yang cenderung dapat mengerjakan dengan berdasar pengalaman kerja dan ketersediaan peralatan, kata Suhendra via rilis yang diterima, Selasa (08/01/2019).
Hal ini, lanjut dia, sudah bisa dipastikan akan menutup peluang pihak swasta dalam pengerjaan pekerjaan konstruksinya.
Menurutnya, jika memang pemerintah, khususnya Kementerian PUPR bijak, sedapat mungkin membatasi proyek-proyek tahun jamak yang nilainya sangat besar.