Jakarta-Malaysia merupakan salah satu negara yang mendapatkan investasi terbesar dari proyek Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas China.
Negeri jiran menempati posisi strategis untuk untuk konektivitas perdagangan dari Asia hingga Afrika.
Namun, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad justru meninjau ulang dan membatalkan sejumlah proyek untuk mengurangi beban utang.
Bahkan, Pemerintahan Malaysia akan menegosiasikan ulang proyek Jalur Sutra Maritim China yang disebutnya tidak menguntungkan Malaysia.
Dana sebesar US$34,2 miliar memang diperuntukkan China membangun infrastruktur BRI di Malaysia. Namun, dalam penilaian Mahathir, perjanjian pinjaman China tidak menguntungkan.