Pemerintah Indonesia menargetkan memiliki platform logistik nasional sebelum memasuki tahun politik 2024 mendatang. Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Agus Sudarmadi mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan penyempurnaan ekosistem logistik nasional di 14 pelabuhan di Indonesia.
Ini sesuai Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020, Bea Cukai berperan penting dalam menyukseskan penerapan National Logistics Ecosystem (NLE), demi terciptanya penurunan biaya logistik dan pertumbuhan sektor industri, kata Agus di webinar Forum Alinea.Id bertajuk Tata Ulang Ekosistem Logistik di Pelabuhan, Jumat (11/11) kemarin.
Agus menjelaskan, NLE adalah suatu hubungan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang. NLE merupakan kolaborasi lebih dari 18 Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, sistem perbankan, sistem transportasi pergudangan atau depo yang termasuk dalam NLE.
Sistem logistik nasional terdiri dari 4 pilar yang mencakup simplifikasi proses bisnis pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan pembayaran, serta tata ruang dan infrastruktur. Untuk pilar ketiga, terkait pembayaran, sudah 100%. Karena prinsipnya mengikuti sistem kerja perusahaan swasta penyedia jasa layanan antar itu, kata Agus.
Untuk pilar pertama, progresnya sudah 75%. Sedangkan pilar keempat, yang berkaitan dengan tata ruang dan infrastruktur progresnya masih 50%.