Depok - Ada tiga teori umum mengenai masuknya Islam ke Nusantara yang selama ini menjadi acuan para peneliti yaitu: Islam masuk melalui pedagang Gujarat, dari Arab dan melui orang-orang Persia.
Pertama Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang Gujarat, India Selatan. Yang menjadi dasar pandangan ini adalah adanya kesamaan nisan di daerah Cambay dan Nusantara, seperti Samudera Pasai, Semenanjung Melayu, Kedah dan Perlak, kata Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Ali Akbar dalam seminar yang bertajuk Dari Mana Masuknya Islam ke Nusantara? di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia di Depok, Rabu (21/11).
Teori kedua, ia melanjutkan, Islam masuk ke Nusantara dari Arab. Pandangan ini bersumber pada berita yang ditulis oleh pelaut-pelaut China.
Sementara menurut teori ketiga Islam masuk ke Nusantara melalui orang-Orang Persia. Dasarnya, sebagaimana yang disampaikan oleh Husen Djayadiningrat, kesamaan ritual di Persia dan Nusantara, seperti perayaan Asyura dan kesamaan penggunaan kata seperti gandum, nakhoda dan anggur.
Jaringan perdagangan dan pelayaran di masa lalu diyakini menjadi salah satu faktor adanya hubungan keagamaan, dalam hal ini adalah transmisi agama Islam dari Asia Barat dan Asia Selatan menuju kawasan Nusantara-Indonesia, Ali menjelaskan.