Agar Oleh-oleh Haji Tetap Segar
JAKARTA-Para calon jamaah haji tidak saja menyiapkan fisik dan mental agar tetap fit dan khusyuk menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Namun, persiapan finansial pun harus disiapkan, termasuk urusan oleh-oleh sepulang haji.
Pihak keluarga calon haji biasanya menyiapkan berbagai makanan khas timur tengah seperti kurma, coklat, buah-buahan dan lain-lain untuk menyambut para tamu yang akan hadir.
Agar makanan yang dihidangkan tidak mudah rusak atau busuk, baiknya disimpan di lemari pendingin atau di tempat yang tidak terpapar sinar matahari.
"Kalau simpannya benar, kurma bisa disimpan sampai satu tahun," kata Kiki, pemilik kios oleh-oleh haji Rizky 2, Lantai 3A, Thamrin City, Jakarta, Senin (08/07).
Kiki menjelaskan, kurma bertekstur agak keras seperti Hajwa sebaiknya disimpan dalam lemari bersuhu ruangan yang tidak terpapar sinar matahari.
Alasannya, jika kurma jenis Hajwa disimpan dalam lemari pendingin, teksturnya akan jadi lebih keras sehingga sulit dikonsumsi.
Tips lainnya disampaikan Berlin, pemilik kios Al Andalous Fairouz, mengatakan pembeli sebaiknya menitipkan oleh-oleh yang telah dibayar ke penjual.
"Kami ada tempat penyimpanan khusus untuk oleh-oleh haji seperti kurma, air zam-zam, kacang-kacangan, dan buah kering," ucap Berlin.
Menurut Berlin, banyak peserta haji dari luar Pulau Jawa seperti dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra yang menitipkan belanjaannya itu ke toko.
"Banyak pembeli biasanya beli oleh-oleh dari jauh-jauh hari karena kalau waktunya dekat takut mahal. Tapi, mereka tidak membawa pulang barang belanjaannya, tetapi dititip dulu, nanti diambil saat pulang ibadah haji," tutup Berlin.
Meski demikian, Berlin mengatakan sebagian besar pedagang oleh-oleh haji di Lantai 3A Thamrin City, tidak mematok tarif untuk jasa penitipan tersebut.