Mencegah Dampak Buruk Flu pada Anak
JAKARTA-Flu pada Anak bisa berdampak serius berupa komplikasi seperti radang paru, infeksi telinga, dan sinus.
Untuk mencegah penularan influenza, Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF) Prof dr Cissy B. Kartasasmita menyarankan agar anak-anak rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan tidak bersalaman dengan tangan yang belum dicuci.
Selain itu, anak mulai usia 6 bulan hingga 8 tahun perlu mendapatkan vaksinasi.
Sedangkan anak di bawah usia 6 bulan, vaksinasi bisa diberikan melalui ibunya saat hamil di trimester kedua atau ketiga.
"Imunisasi pada ibu hamil dapat melindungi bayi yang dilahirkan sampai usia enam bulan. Vaksinasi setiap tahun, menurunkan risiko influenza pada anak 60-90 persen," tuturnya saat temu media mengenai pentingnya vaksin influenza untuk lansia dan tenaga kesehatan, di Jakarta, Jumat (05/07).
Saat divaksin, sambung dia, anak sebaiknya harus dalam kondisi sehat.
Apabila saat waktu imunisasi tiba, anak terserang sakit ringan seperti batuk ringan, maka vaksinasi tetap boleh diberikan.
Menurutnya, anak-anak termasuk salah satu kelompok usia yang paling rentan terkena influenza atau flu, lantaran belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
"Transmisi (influenza) cepat pada anak karena daya tahan tubuh belum baik," ujarnya.
Risiko anak terkena penyakit yang disebabkan virus influenza mencapai 20-30 persen, atau lebih tinggi dari orang dewasa yang memiliki peluang 5-10 persen.
Penularan virus bisa terjadi, antara lain melalui udara, dan kontak langsung dengan sekret atau muntahan. Misalnya, saat seseorang berbicara, dia mengeluarkan percikan ludah yang jika mengandung virus maka berisiko menularkan pada orang lain.
"Serangan tertinggi pada anak di sekolah sekitar 19,5 persen, di rumah 3,8 persen," kata Cissy.
Pada mereka yang terkena influenza, ada sejumlah gejala yang muncul antara lain tiba-tiba pilek, batuk tak berdahak, kadang-kadang diare, mual, muntah, demam di atas 38 derajat Celsius, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga sakit otot. (Ant)