Mengenal Penyakit Difteri yang Menyerang Siswa di Malang
SURABAYA-Dr dr Atik Choirul Hidajah, pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, menjelaskan difteri adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan.
Penyakit tersebut ditularkan dari satu orang ke orang lain.
"Cara penularan lewat pernafasan, dengan batuk, dengan berbicara dan sebagainya. Oleh karena itu, satu orang positif, harus dipastikan orang tersebut terkonfirmasi kasus difterinya," jelas dr Hidajah, Kamis (24/10).
Untuk mengetahui seseorang itu positif atau tidak difteri adalah standar yang digunakan WHO melalui hasil isolasi. Pada proses itu, bakteri difteri di-SWAB, diisolasi, dikultur (dibiakkan).
"Hasil itu jika positif akan ditentukan ada beberapa jenis. Setelah itu baru dikatakan positif," ujarnya.
Pada kasus di SMAN 7 dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang, Atik menduga Dinas Kesehatan Kota Malang bekerja sama dengan RSUD Dr Saiful Anwar dan Universitas Brawijaya Malang tidak menggunakan standar WHO tersebut, namun menggunakan standar Elisa yang lebih sensitif.
"Kalau hasil Elisa positif masih harus dibuktikan lagi, apakah kulturnya positif atau tidak," terangnya.
Untuk diketahui, ratusan siswa dan puluhan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang dinyatakan positif difteri, sehingga menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu harus diliburkan sementara waktu.
BACA JUGA:
Difteri Serang Ratusan Siswa di Malang, Ortu Tak Tenang
Wabah Difteri Serang Siswa dan Guru di Malang
Nanang Sukmawan Setiabudi, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MIN 1 Kota Malang mengatakan, dari total jumlah 1.617 siswa, sebanyak 212 anak dinyatakan positif pembawa kuman difteri usai dilakukan pemeriksaan SWAB secara kultur oleh Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya. (Ant)