Ternyata, Mewarnai Rambut Berisiko Kanker Payudara
JAKARTA-Menggunakan pewarna rambut sudah umum digunakan kaum hawa untuk menjaga penampilan, terutama untuk menutupi putihnya rambut (uban) seiring bertambahnya usia.
Namun, siapa sangka ada bahaya yang mengintai di balik proses pewarnaan rambut sebagaimana diungkap sebuah studi yang dimuat dalam International Journal of Cancer.
Penelitian itu mengungkap adanya keterkaitan antara proses pewarnaan rambut dan pelurusan rambut secara kimiawi, dengan meningkatnya risiko kanker payudara, seperti dilansir dari Refinery pada Jumat (06/12).
Menurut riset tersebut, sebagian besar perempuan berkulit gelap yang melakukan jenis perawatan rambut tersebut, lebih berisiko terkena kanker payudara.
Penelitian yang melibatkan 46.700 perempuan berusia 35 hingga 74 tahun di Amerika Serikat ini, menjawab polemik pengaruh gaya hidup (seperti produk dan jenis perawatan rambut yang dilakukan) terhadap risiko kanker payudara.
Hasilnya, para peneliti menemukan perempuan yang rutin mewarnai rambut secara kimiawi, lebih berisiko terkena kanker payudara hingga sembilan persen.
Dari sembilan persen tersebut, sebagian besarnya adalah perempuan berkulit gelap.
Sedangkan perempuan yang rutin meluruskan rambut secara kimiawi, memiliki risiko terpapar kanker payudara hingga 18 persen, dan lagi-lagi sebagian besar yang terpapar adalah perempuan berkulit gelap.
Meski demikian, para ahli menyebutkan masih diperlukan studi lebih lanjut dan konfirmasi ulang mengenai hubungan jenis perawatan rambut dengan meningkatkan risiko kanker payudara.
"Hal ini adalah sesuatu yang masih harus dikaji kembali," kata dokter bedah yang khusus menangani pasien kanker payudara dari Surgical Group of Los Angeles at Cedar-Sinai, Elizabeth Arena.
Dikatakan Arena, penelitian tersebut hanya membahas korelasi yang meningkatkan risiko kanker payudara, bukan pemicunya, karena banyak faktor lain yang dapat menjadi pemicu. (Ant)