Vitamin yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
JAKARTA-Mengonsumsi suplemen dan vitamin tambahan penting bagi ibu hamil guna mencegah risiko kekurangan nutrisi pada calon bayi.
Dokter Kevin Adrian dari Alodokter dalam keterangan resmi belum lama ini mengatakan, beberapa kandungan terpenting yang paling diperlukan oleh ibu hamil dari suplemen kehamilan adalah asam folat, vitamin D, kalsium dan zat besi.
1. Asam folat
Asam folat diperlukan untuk mencegah terjadinya neural tube defect (NTD), yaitu cacat pada sistem saraf bayi.
NTD biasanya mulai berkembang pada 28 hari pertama setelah pembuahan.
Perempuan yang sedang menjalani program kehamilan, disarankan mengonsumsi 400 hingga 800 mikrogram asam folat setiap hari sampai kehamilan usia 3 bulan.
Asam folat alami misalnya dari makanan seperti sayuran hijau, sereal atau gandum, kacang-kacangan, dan jeruk. Namun suplemen kerap tetap diberikan karena asam folat dalam bentuk suplemen atau tablet lebih mudah diserap tubuh.
2. Vitamin D dan kalsium
Vitamin D dan kalsium berperan dalam kesehatan tulang dan gigi dan pada masa kehamilan berguna menunjang pertumbuhan tulang bayi. Kekurangan vitamin D membuat anak-anak rentan untuk mengalami pertumbuhan tulang yang abnormal.
Secara alami, vitami D bisa diperoleh dari ikan seperti salmon dan sarden, telur, dan daging. Berjemur di bawah sinar matahari juga merupakan sumber vitamin D terbaik bagi tubuh.
3. Zat besi
Zat besi ini penting guna membentuk sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh dan juga kepada bayi.
Ibu hamil yang kekurangan zat besi bisa terserang anemia yang bisa membuat ibu hamil terus-menerus merasa lelah, pusing, lemah, dan pucat.
Sumber-sumber alami zat besi bisa diperoleh dari daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau gelap, buah kering, dan kacang-kacangan. Tapi jika masih tidak cukup, dokter bisa menyarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi.
Perlu diingat, kata dr. Kevin, bahwa suplemen vitamin adalah pelengkap, bukan pengganti makanan, dan jangan mengonsumsi vitamin dalam dosis terlalu tinggi karena justru bisa berdampak buruk bagi tubuh dan janin. (Ant)