Wisata ke 3 Gili di NTB Kini Harus Gunakan Tiket Elektronik
JAKARTA-Destinasi menuju 3 Gili di Lombok Utara, sekarang harus menggunakan tiket elektronik (e-ticketing). Sistem tiket elektronik menjadi salah satu solusi meningkatkan kualitas layanan dan pendapatan dari sektor pariwisata.
Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungam Hidup Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dwi Rudi Hartoyo mengatakan penerapan e-ticketing untuk sektor pariwisata di daerah tertinggal sudah dimulai sejak tahun lalu. Program ini akan dijalankan secara berkesinambungan.
Hal itu ia sampaikan saat meresmikan e-ticketing penyeberangan menuju 3 Gili di Pelabuham Teluk Nara, Lombok Utara. Rudi mengatakan tiket elektronik menuju 3 Gili akan memberikan banyak manfaat. Bagi pengunjung dapat mengetahui kepastian dan pengumuman tanggal dan jam buka-tutup wisata dan jumlah pembayaran dengan harga yang pasti.
"Penetapan e-ticketing juga dapat meminimalisir permasalahan yang kerap terjadi, khususnya di pelabuhan penyeberangan 3 Gili, seperti adanya retribusi yang sering tidak di bayar, penagihan pembayaran pengunjung dilakukan berkali-kali dan tidak satu pintu," kata Rudi, Kamis (23/1).
Bagi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, sistem tiket elektronik dapat menginformasikan data jumlah kunjungan wisatawan secara komprehensif, pengendalian jumlah wisatawan dan pengawasan wisatawan dalam objek wisata, serta sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan pariwisata akan datang yang disesuaikan segmen pasar yang ada. Selain itu, sistem tiket elektronik diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah pendapatan daerah secara maksimal.
Setelah mendapatkan tiket nonfisik disertai kode pemesanan, wisatawan dapat langsung menuju pelabuhan untuk kemudian menunjukan tiket nonfisik yang disertai kode pemesanan kepada boatman dan setelah itu wisatawan akan diantar menuju tempat tujuan sesuai dengan pilihan tujuan tempat yang tertulis di E-Ticket. Retribusi yang sudah tertera menjadi satu angka dengan harga carter boat akan kemudian ditransfer ke kas daerah Kabupaten Lombok Utara.
"Pelaksanaan penerapan e-ticketing untuk segmen transportasi, khususnya carter boat akan menjadi inovasi pertama di Indonesia untuk diterapkan dalam pembangunan kepariwisataaan di tingkat kabupaten, khususnya dalam membangun layanan kepariwisataan yang berkualitas," ujar Rudi.
Menurut Rudi, untuk merealisasikan itu, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Mulai rangkaian sosialisasi kepada boatmen, rapat tentang pembahasan kesepakatan tentang tarif dan komitmen para pelaku wisata dengan pemda, pelatihan kepada pelaku pariwisata serta pelatihan SDM operator, petugas pengawasan serta usulan untuk memunculkan domain aplikasi gilitramenalombok.id, sebagai domain resmi untuk pemesanan tiketting dari Teluk Nare/Bangsa atau tempat lain menuju 3 Gili yang ada saat ini yang dapat diakses di media sosial seperti internet saat sekarang.
Sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan profesional, lanjut Rudi, diharapkan mampu mensukseskan tiket elektronik dikawasan wisata 3 Gili, sehingga nanti akan diteruskan di kawasan wisata lainnya. Sekaligus sebagai bukti dari keseriuan pemerintah dalam mengembangkan potensi perekonomian di daerah tertinggal, dalam rangka mengentaskan daerah tertinggal di Indonesia.
Peresmian penggunaan tiket elektronik menuju 3 Gili dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, CEO Goers Sammy Ramadhan, serta perwakilan dari Kemenko PMK, Kemenpar, KOMPAK, BNPB, Bank BNI, para kepala desa dan pelaku pariwisata di Lombok.
Setelah peresmian dan simulasi tiket elektronik, rombongan bertolak menuju Gili Air untuk melihat secara langsung penerapan tiket elektronik di Pelabuhan Gili Air sekaligus peresmian Desa Wisata Gili Indah.