2 Desa di Situbondo Dapat Bantuan Keuangan Rp500 Juta
SURABAYA-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan keuangan desa (BK-Desa) sebesar Rp24,850 untuk 78 desa di 10 kabupaten Jawa Timur.
Bantuan tersebut merupakan wujud program “Jatim Amanah” pada Nawa Bhakti Satya.
“Program ini merupakan bantuan langsung untuk meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur desa dalam mengakselerasi pembangunan,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela penyerahan bantuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (21/06).
Program BK-Desa ini digelontorkan tahun ini sebesar Rp45,64 miliar untuk 247 desa dari 23 kabupaten di Jatim atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp36,56 miliar untuk 203 desa.
Namun, saat ini masih 78 desa dari 10 kabupaten yang telah dilakukan proses verifikasi dan peninjauan lapangan sehingga bisa diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim tentang penetapan Desa Penerima Bantuan Keuangan dari Pemprov Jatim Tahun Anggaran 2019.
Totalnya mencapai Rp24,850 miliar untuk 78 desa. Rinciannya, enam desa di Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp900 juta, satu desa di Bondowoso Rp500 juta, satu desa di Lumajang Rp75 juta, dan dua desa Situbondo Rp500 juta.
Kemudian, empat desa di Kabupaten Madiun sebesar Rp400 juta, satu desa Sampang Rp300 juta, satu desa di Pamekasan Rp100 juta, delapan desa di Ngawi Rp850 juta, lima desa Ponorogo Rp950 juta, serta sebanyak 49 desa di Lamongan sebesar Rp20,275 miliar.
Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan, langkah yang dilakukan itu senada dengan Program Nawacita yang dijalankan Presiden RI Joko Widodo.
“Yakni, mengharapkan agar setiap kepala desa ikut membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka NKRI,” ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap agar warga desa mampu menggunakan bantuan keuangan desa secara optimal sehingga infrastruktur di desa lebih baik, serta sarana dan prasana di desa bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
Karena itulah, Gubernur Khofifah ingin mengajak para kepala desa untuk menggali kembali berbagai keunggulan lokal dan daerah di wilayahnya masing-masing. (Ant)