3 Pelajar Mabuk Miras, Risma: Sekali Minum Sejuta Sel Sarafmu Mati
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menasihati tiga pelajar yang diamankan petugas Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) tengah mabuk minuman keras saat operasi yustisi di Jalan Tanjung Anom.
Risma pun memanggil orang tua sekaligus pihak sekolah tempat ketiga anak tersebut menuntut ilmu. Dia pun meminta ketiga anak tersebut meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.
"Kalian perlu tahu sekali minum-minuman keras, maka satu juta sel sarafmu akan mati," kata Risma di Surabaya, Sabtu (5/1).
"Sehingga apabila diteruskan, nanti tidak akan bisa mikir dan akan jadi orang bodoh," ucapnya.
Para pelajar itu juga diminta untuk mencium kaki orang tuanya sebagai permintaan maaf dan mengakui perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi kembali.
"Nanti minta maaf kepada orang tua kalian masing-masing dengan mencium kakinya. Kalian juga harus berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Berjanji tidak minum-minuman lagi," ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menerangkan, tiga pelajar tersebut terjaring yustisi yang dilakukan Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Kota Surabaya di Jalan Tanjung Anom, Gubeng, Surabaya.
"Setelah ditanya-tanya identitasnya, mereka itu bau minuman keras. Setelah kami dalami, ternyata mereka minum-minuman di kafe kawasan Banyuurip," kata Irvan.
Akhirnya, mereka pun dibawa ke Mako Satpol PP Kota Surabaya dan selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya.
"Dinas terkait itu melakukan sejumlah tes dan proses selanjutnya kami serahkan kepada DP5A," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus mendalami lokasi mereka minenggak minuman haram tersebut. Selanjutnya, Satpol PP berencana akan melakukan penyisiran ke lokasi untuk memastikan apakah masih ada pelajar lain yang minum-minum di situ. (Ant).