Ada yang Berniat Jahat Pasang Baliho Risma-Eri
SURABAYA- Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya menduga ada yang berniat jahat dengan memasang baliho bergambar dirinya bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) di sejumlah titik Kota Surabaya, Jawa Timur, menjelang Pilkada 2020.
"Gusti Allah Mahatahu. Siapa yang berbuat jahat, pasti akan mendapat balasan-Nya," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (13/11).
Baliho berukuran sekitar 2 × 4 meter itu bertuliskan "Kampung Berdaya, Warga Berjaya" beserta sponsor dari Smart City di bagian atas.
Pada baliho tersebut, juga tertulis nama Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan Eri Cahyadi Kepala Bappeko serta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH).
Baliho tersebut sempat menghebohkan media sosial, khususnya WahtasApp, menyusul Eri Cahyadi selama ini dianggap sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya yang mendapat dukungan penuh dari Tri Rismaharini.
Informasinya baliho bergambarkan Risma dan Eri itu dipasang di tiga tempat: Kelurahan Lidah Wetan, Lidah Kulon, dan Kelurahan Bangkingan.
Mendengar kabar itu, Eri Cahyadi langsung melakukan cek lokasi tersebut. Hasilnya tidak ada baliho yang dimaksud.
"Saya cek tidak ada. Bisa saja baliho itu dipasang kemudian difoto untuk diviralkan. Setelah itu, dilepas lagi,"ungkapnya.
Eri mengungkapkan ada kalimat yang salah dalam baliho tersebut yang menyebut dirinya sebagai Kepala DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau). Padahal, sejak Senin (11/11) Eri sudah tidak menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DKRTH.
"Ini berarti ada yang pasang tidak tahu niatnya apa. Alhamdulillah, Gusti Allah menunjukkan yang dipasang ternyata salah," ujarnya.
Eri menjelaskan bahwa Smart City merupakan salah satu program dari DKRTH. Namun, DKRTH tidak memasang baliho tersebut.
"Saya sudah tanyakan itu. Tidak ada yang memasang dari DKRTH," katanya.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Mahfudz juga menanggapi baliho tersebut dan menilai bertujuan untuk mengenalkan Eri Cahyadi di kalangan masyarakat Surabaya.
Selain itu, kata dia, pesan yang tersirat dalam banner itu mau menunjukkan bahwa Eri adalah anak kadernya Wali Kota Risma yang akan menggantikan kepemimpinannya saat Pilkada Surabaya 2020.
"Yang saya tangkap, secara pesan politik yang mau disampaikan kepada warga Surabaya adalah mengenalkan Eri yang dibungkus dengan program pemberdayaan perkampungan," ujarnya.
Menurut Mahfudz, kesuksesan program kerja dicanangkan itu adalah keberhasilan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, bukan Kepala Bappeko, sehingga foto yang ditampilkan harusnya Tri Rismaharini berdampingan dengan Whisnu Sakti Buana, bukan dengan Eri Cahyadi. (Ant)